KETUA RISET GROUP SUMBER DAYA GENETIK KAMBING DOMBA MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN KONSERVASI TERNAK ASLI INDONESIA DI SEMINAR INTERNASIONAL 17 TH AAAP, FUKUOKA, JEPANG.

9Konservasi plasma nutfah ternak lokal Indonesia sudah saatnya dilakukan terutama untuk spesies hewan atau ternak spesifik dengan kategori unggul, jarang ataupun bahkan langka. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, khususnya dengan melakukan kriopreservasi dalam bentuk sel sperma (beku) dan sel telur (oosit). Dr. Gatot Ciptadi ketua kelompok riset group Sumber Daya Genetik (SDG) Kambing Domba Indonesia dan  staf pengajar Fakultas Peternakan UB pada seminar internasional 17 th AAAP di Fukuoka Jepang pada tanggal 22- 25 Agustus 2016, melaporkan bahwa saat ini telah mulai dilakukan pembekuan sperma, misalnya kambing Senduro yag berasal dari wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia. Judul paper yang dipresentasikan pada acara seminar internasional yang sangat bergengsi pada tingkat Asia Pasifik-Australia  tersebut adalah THE QUALITY  AND  Ca +2 INTENSITY CHARACTERS OF  LOCAL INDONESIAN GOAT  SPERM AFTER FREEZING BY  NONCONVENTIONAL METHODS  OF CRYOPRESERVATION. Seminar Internasional ini diselenggarakan secara regular setiap 2 tahun oleh Assosiasi Animal Production Asia Australia (AAAP)  ini dihadiri lebih dari 700 peserta dari berbagai universitas dan lembaga penelitian terkemuka di Asia dan Australia.

Lebih jauh dikatakan oleh Dr. Gatot Ciptadi peneliti yang juga manajer sumbar daya dan keuangan Institut Biosains UB ini bahwa riset yang dikerjakan saat ini adalah didanai oleh LPDP-RISPRO Kementerian keuangan RI tahun 2015, dimana pada tahun I  fokus pada seleksi bibit kambing secara genetik dan fenotipik, produksi dan komersialisasi semen beku kambing Senduro, Lumajang, Jawa Timur. Pada saat ini, produksi semen beku kambing Senduro tersebut telah diuji kualitas semennya dan di implementasikan di peternak dengan penerapan Inseminasi Buatan (IB) dengan hasil yang sangat memuaskan. Pada tahun kedua , jika pendanaan akan diteruskan oleh penyandang dan LPDP-RISPRO, maka selanjutnya akan fokus pada konservasi domba ekor gemuk (DEG) yang berasal dari pulau Sapudi, Jawa Timur, Idonesia. Kemanfaatan lain dari kegiatan riset ini diantaranya adalah telah meluluskan sebanyak 14 mahasiswa sarjana (S1 ) Fapet UB dan 2 Mahasiswa Master (S2) UB yang mengambil topik penelitian  dilaboratorium maupun di lapang tentang kambing Senduro. Menurut anggota Tim peneliti SDG Kambing Domba, Dr. Agus Budiarto yang juga hadir pada acara seminar Internasional 17 th AAAP di Fukuoka, Jepang 2016  tersebut,  pada tahun berikutnya kegiatan ini selain melanjutkan produksi semen beku kambing Senduro dan Domba Ekor Gemuk (DEG) Sapudi juga akan diperluas pada konservasi materi genetik jenis kambing lokal lain seperti kambing Kacang, Peraakan Etawah dan hasil keturunannya dalam bentuk sel telur (oosit). Lebih banyak mahasiswa yang akan diundang ikut berpartisipadi pada kegiatan riset ini, tidak hanya mahasiswa UB, tetapi juga telah ditawarkan secara khusus pada mahasiswa di beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia bahkan juga sudah direspon oleh peneliti/mahasiswa dari RMUTL-  Chiangmai, Thailand (PGTC).

Leave a Reply