SANGAT PERLU DILAKUKAN PENGEMBANGAN  POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA  DAN GENETIK KAMBING SENDURO LUMAJANG SEBAGAI GUDANG BIBIT TERNAK BERKUALITAS DI INDONESIA.

Gambar 1. A.b.Kambing Senduro Jantan Super ,milik Peternak Senduro yang masing masing Berharga Rp. 30 juta dan Rp. 25 juta, dipelihara dan dipertahankan sebagai pemacek kawin alam. C. Kambing ras Senduro betina yang siap digunakan sebagai indukan terseleksi. dan d. Kambing Senduro yang di perjual belikan di Pasar Hewan Kecamatan Senduro, kualitas fenotip dan genetiknya masih sangat bervariasi, perlu dilakukan seleksi untuk bibit (Foto oleh: Irsanti Putri, Eko BS dan G. Ciptadi, 2016).
Gambar 1. A.b.Kambing Senduro Jantan Super ,milik Peternak Senduro yang masing masing Berharga Rp. 30 juta dan Rp. 25 juta, dipelihara dan dipertahankan sebagai pemacek kawin alam. C. Kambing ras Senduro betina yang siap digunakan sebagai indukan terseleksi. dan d. Kambing Senduro yang di perjual belikan di Pasar Hewan Kecamatan Senduro, kualitas fenotip dan genetiknya masih sangat bervariasi, perlu dilakukan seleksi untuk bibit (Foto oleh: Irsanti Putri, Eko BS dan G. Ciptadi, 2016).

Salah satu peternak yang sekaligus pebisnis kambing Senduro, Agus Setyawan dari  CV.Etawa Jaya mampu memasarkan lebih dari 200 ekor kambing qurban ke berbagai wilayah diluar Senduro, Kabupaten Lumajang.  Beberapa peternak lain bahkan lebih agresif dengan membuka outlet kambing Senduro untuk Qurban dengan katagori kelas Prima (Super) di kota-kota besar, seperti misalnya Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang   dll. Jenis hewan qurban kelas prima ini  menurut Suko Waluyo , salah satu peternak yang juga sekaligus  ketua I kelompok peternak  Langgeng Ettawa dari desa  Kandang Tepus Senduro Lumajang, bisa dipasarkan dengan harga diatas Rp. 6 juta rupiah/per ekor. Menurut peternak ini, pangsa pasar yang menjadi target adalah customer yang spesifik, terbatas dari kalangan masyarakat menengah keatas di daerah perkotaan.

Hasil penelitian survey dan pengamatan di lapang wilayah Senduro yang dilakukan oleh tim peneliti LPDP-RISPRO Universitas Brawijaya  (UB) dan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), menunjukkan bahwa ada kecenderungan yang kuat dari peternak untuk beternak dan sekaligus berbisnis komoditas ternak kambing unggul untuk  produksi dan penyediaan bibit, atau dalam istilah popular di lapang adalah ternak kontes.  Secara bertahap ada gairah dan animo masyarakat untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas kambing Senduro. Beberapa peternak memiliki pejantan-pejantan kelas super yang tetap dipelihara setelah memenangkan beberapa kali kontes ternak tingkat wilayah dan kabupaten, meskipun harganya sudah ditawar sangat tinggi mencapai 25 juta sampai dengan 30 juta rupiah/ekor. Pejantan tersebut tetap dipertahankan sebagai pemacek di peternakannya sendiri ataupun disewakan pada peternak lain.  Menurut informasi dari beberapa peternak kambing Senduro, beberapa tahun silam kualitas kambing Senduro di wilayah ini sempat menurun drastis karena sebagian besar bibit berkualitas sempat dikirim ke Malaysia.  Sekarang,  import ternak bibit kambing Senduro ke negeri Jiran ini sudah sangat dibatasi.

Program-program nyata baik dari pemerintah, swasta, universitas, peneliti  ataupun praktisi pecinta ternak perlu terus di gelorakan untuk lebih merealisasikan peningkatan potensi nyata kambing unggulan ini.  Pihak Pemerintah (kementan) sudah menetapkan SK penetapan kambing Senduro ini sebagai salah satu galur/ras asli Indonesia melalui Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 1055/Kpts/SR.120/10/2014, 13 Oktober 20144. Dinas Peternakan Tingkat Propinsi dan Kabupaten perlu terus dipacu untuk melakukan pembinaan Sumber daya Manusia dan ternak kambing Senduro secara berkesinambungan. Beberapa perguruan  tinggi telah melakukan berbagai kajian potensi kambing Senduro, juga beberapa kegiatan pengabdian masyarakat sedang dan akan dilakukan di wilayah ini, diantaranya adalah Implementasi Inseminasi Buatan( IB) untuk mempercepat peningkatan kualitas genetik kambing dengan penggunaan semen beku kambing pejantan unggul. Balai Besar Insemiansi Buatan (BBIB) Singosari, Malang  dengan tim Riset LPDP Rispro Universitas Brawijaya (UB) telah memproduksi semen beku pejantan unggul kambing Senduro. Sekarang, tinggal melakukan koordinasi dan  sinkronisasi  antara program satu dengan yang lain, suatu program sangat diperlukan untuk memadukan niat baik tersebut, bagi kepentingan besar penyelamatan, pengembangan dan sekaligus ke depan peningkatan komersialisasi kambing Sendoro . Menurut Tim Riset Group Sumber Daya Genetik (SDG)  Kambing dan Domba dari Universitas Brawijaya Dr. Gatot Ciptadi , Dr. Agus Budiarto , dkk,  daerah kawasan kecamatan Senduro dan sekitarnya yang merupakan lereng Gunung Semeru ini mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai wilayah breeding  bibit kambing yang selanjutnya bisa disebar luaskan ke seluruh pelosok Indonesia.  (Gatot Ciptadi, September 2016;  Foto ; Irsanti Putri, Eko BS dan G. Ciptadi, 2016)..

Leave a Reply