SANGAT PERLU DILAKUKAN PENGEMBANGAN POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN GENETIK KAMBING SENDURO LUMAJANG SEBAGAI GUDANG BIBIT TERNAK BERKUALITAS DI INDONESIA.
Salah satu peternak yang sekaligus pebisnis kambing Senduro, Agus Setyawan dari CV.Etawa Jaya mampu memasarkan lebih dari 200 ekor kambing qurban ke berbagai wilayah diluar Senduro, Kabupaten Lumajang. Beberapa peternak lain bahkan lebih agresif dengan membuka outlet kambing Senduro untuk Qurban dengan katagori kelas Prima (Super) di kota-kota besar, seperti misalnya Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang dll. Jenis hewan qurban kelas prima ini menurut Suko Waluyo , salah satu peternak yang juga sekaligus ketua I kelompok peternak Langgeng Ettawa dari desa Kandang Tepus Senduro Lumajang, bisa dipasarkan dengan harga diatas Rp. 6 juta rupiah/per ekor. Menurut peternak ini, pangsa pasar yang menjadi target adalah customer yang spesifik, terbatas dari kalangan masyarakat menengah keatas di daerah perkotaan.
Hasil penelitian survey dan pengamatan di lapang wilayah Senduro yang dilakukan oleh tim peneliti LPDP-RISPRO Universitas Brawijaya (UB) dan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), menunjukkan bahwa ada kecenderungan yang kuat dari peternak untuk beternak dan sekaligus berbisnis komoditas ternak kambing unggul untuk produksi dan penyediaan bibit, atau dalam istilah popular di lapang adalah ternak kontes. Secara bertahap ada gairah dan animo masyarakat untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas kambing Senduro. Beberapa peternak memiliki pejantan-pejantan kelas super yang tetap dipelihara setelah memenangkan beberapa kali kontes ternak tingkat wilayah dan kabupaten, meskipun harganya sudah ditawar sangat tinggi mencapai 25 juta sampai dengan 30 juta rupiah/ekor. Pejantan tersebut tetap dipertahankan sebagai pemacek di peternakannya sendiri ataupun disewakan pada peternak lain. Menurut informasi dari beberapa peternak kambing Senduro, beberapa tahun silam kualitas kambing Senduro di wilayah ini sempat menurun drastis karena sebagian besar bibit berkualitas sempat dikirim ke Malaysia. Sekarang, import ternak bibit kambing Senduro ke negeri Jiran ini sudah sangat dibatasi.
Program-program nyata baik dari pemerintah, swasta, universitas, peneliti ataupun praktisi pecinta ternak perlu terus di gelorakan untuk lebih merealisasikan peningkatan potensi nyata kambing unggulan ini. Pihak Pemerintah (kementan) sudah menetapkan SK penetapan kambing Senduro ini sebagai salah satu galur/ras asli Indonesia melalui Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 1055/Kpts/SR.120/10/2014, 13 Oktober 20144. Dinas Peternakan Tingkat Propinsi dan Kabupaten perlu terus dipacu untuk melakukan pembinaan Sumber daya Manusia dan ternak kambing Senduro secara berkesinambungan. Beberapa perguruan tinggi telah melakukan berbagai kajian potensi kambing Senduro, juga beberapa kegiatan pengabdian masyarakat sedang dan akan dilakukan di wilayah ini, diantaranya adalah Implementasi Inseminasi Buatan( IB) untuk mempercepat peningkatan kualitas genetik kambing dengan penggunaan semen beku kambing pejantan unggul. Balai Besar Insemiansi Buatan (BBIB) Singosari, Malang dengan tim Riset LPDP Rispro Universitas Brawijaya (UB) telah memproduksi semen beku pejantan unggul kambing Senduro. Sekarang, tinggal melakukan koordinasi dan sinkronisasi antara program satu dengan yang lain, suatu program sangat diperlukan untuk memadukan niat baik tersebut, bagi kepentingan besar penyelamatan, pengembangan dan sekaligus ke depan peningkatan komersialisasi kambing Sendoro . Menurut Tim Riset Group Sumber Daya Genetik (SDG) Kambing dan Domba dari Universitas Brawijaya Dr. Gatot Ciptadi , Dr. Agus Budiarto , dkk, daerah kawasan kecamatan Senduro dan sekitarnya yang merupakan lereng Gunung Semeru ini mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai wilayah breeding bibit kambing yang selanjutnya bisa disebar luaskan ke seluruh pelosok Indonesia. (Gatot Ciptadi, September 2016; Foto ; Irsanti Putri, Eko BS dan G. Ciptadi, 2016)..
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.