SUMBER DAYA GENETIK DOMBA LOKAL POTENSIAL INDONESIA DARI PULAU SABU, NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)
Domba Ekor Gemuk (DEG) ini di introdusir oleh Belanda pada awal abad 20 ke Pulau Sabu dan Raijua,NTT. Hasil observasi awal fenotipik domba ini menunjukkan karakter warna bulu putih dan hitam atau kombinasi antara kedua warna, jantan memiliki ekor yang besar sedangkan betina tidak, jumlah anak per litter 1 hingga 2 ekor. Domba ini memiliki warna bulu putih dan hitam atau kombinasi antara kedua warna, jantan memiliki ekor yang besar sedangkan betina tidak. Keberadaannya di wilayah ini sudah menjadi bagian dari adat istiadat masyarakat setempat.(August R. Riwu, 2016).
Menurut hasil penelitian awal (August R. Riwu, 2016) tentang domba yang bisa dikelompokkan dalam tipe Domba ekor gemuk (DEG) ditempat ini telah menjadi bagian penting dalamm kehidupan masyarakat Pulau Sabu Raijua dan telah diberi nama lokal yakni dalam bahasa Sabu yakni Ki’i Jawa atau kambing Jawa dan saat ini populasinya cenderung turun atau berkurang . Domba ini secara fenotipik bisa dikatakan sangat mirip dengan DEG yang ada di Jawa Timur, terutama di Pulau Sapudi, Madura. Suatu penelitian analisis fenotipik dan genetik tentang similaritas kedua DEG yang berasal dari dua pulau berbeda ini sangat menarik untuk dilakukan . (G.Ciptadi, 2016).
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.