SUMBER DAYA GENETIK DOMBA LOKAL POTENSIAL INDONESIA DARI PULAU SABU, NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

7
Gambar 1. Domba Ekor Gemuk (DEG) dari Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia merupakan salah satu tipe domba lokal potensial Indonesia yang berkembang luas di Pulau Sabu NTT, masih menunjukkan karakteristik fenotipik yang sangat bervariasi, diantaranya adalah warna rambut/bulu yang sangat bervariasi antara Hitam dan Putih atau kombinasi antara dua warna tersebut (Foto oleh August Ridlof Riwu, 2016).

Domba Ekor Gemuk (DEG)  ini di introdusir oleh Belanda pada awal abad 20 ke Pulau Sabu dan Raijua,NTT. Hasil observasi awal fenotipik  domba ini menunjukkan  karakter   warna bulu putih dan hitam atau kombinasi antara kedua warna, jantan memiliki ekor yang besar sedangkan betina tidak, jumlah anak per litter 1 hingga 2 ekor. Domba  ini memiliki  warna bulu putih dan hitam atau kombinasi antara kedua warna, jantan memiliki ekor yang besar sedangkan betina tidak. Keberadaannya di wilayah ini sudah menjadi bagian dari adat istiadat masyarakat setempat.(August R. Riwu, 2016).
Menurut hasil penelitian awal (August R. Riwu, 2016) tentang domba yang bisa dikelompokkan dalam tipe  Domba ekor gemuk (DEG) ditempat ini telah menjadi bagian penting dalamm kehidupan  masyarakat Pulau Sabu Raijua dan telah diberi nama lokal yakni dalam bahasa Sabu yakni Ki’i Jawa atau kambing Jawa dan saat ini populasinya cenderung turun atau berkurang . Domba ini secara fenotipik bisa dikatakan sangat mirip dengan DEG yang ada di Jawa Timur, terutama di Pulau Sapudi, Madura. Suatu penelitian analisis fenotipik dan genetik tentang similaritas kedua DEG yang berasal dari dua pulau berbeda  ini sangat menarik untuk dilakukan . (G.Ciptadi, 2016).

Leave a Reply