Semakin Diminati dan Menarik Publik Budidaya Penangkaran Rusa untuk Tujuan Ekowisata-Eduwisata
Gatot Ciptadi, Agus Budiarto, Perdana Finawati Putri, Dyah Kinasih Wuragil, Susiati, Elvina Fizriyah, Konita Rahma dan Mudawamah
Riset Group Bank Sel Gamet Fapet UB, Malang Indonesia 65145
Rusa merupakan jenis satwa yang menarik perhatian masyarakat sebagai sarana wisata edukasi, wisata ekologi. Di beberapa tempat ditemukan rusa yang dipelihara, ditangkarkan dan dibudidayakan, disamping tentu saja untuk keperluan konservasi sumber daya satwa atau plasma nutfah asli Indonesia. Tim riset group Bank Sel Gamet (BSG) Fapet UB, melakukan observasi awal di daerah Bandung, Jawa Barat yang secara acak, menyimpukan bahwa Rusa menjadi salah satu satwa harapan yang menarik bagi para pengunjung di kebun binatang, farm destinasi wisata, bahkan di taman bermain anak-anak di salah satu mall, pusat perbelanjaan favorit di Bandung.
Rusa adalah hewan ruminansia serta mamalia yang termasuk dalam famili Cervidae. Rusa memiliki tanduk yang bercabang yang sering disebut ranggah. Terdapat beberapa jenis rusa endemik Indonesia, diantaranya: Rusa Bawean, Rusa Timor, Rusa Sambar, dan Rusa Muntjak. Selain keempat rusa tersebut, di Indonesia terdapat Rusa Chital. Rusa merupakan satwa liar yang memiliki nilai estetika dan dapat dijadikan sebagai satwa pajangan dalam taman terutama rusa Bawean (Axis kuhlii) dan rusa Chital atau rusa Totol (Axis axis). Rusa sekaligus memiliki potensi ekonomi karena dapat menghasilkan kulit, velvet (tanduk muda) dan daging (Garsetiasih dan Takandjanji, 2006).
Di kebun binatang bandung (Zoological Garden), menurut petugas bagian herbivora yang sudah bekerja di penangkaran rusa sejak tahun 1993, ada beberapa jenis Rusa di kebun binatang ini yaitu masing- masing Tomorensis 13 ekor (9 jantan dan 4 betina), rusa totol ada 11 ekor/anak, dan sambar 2 jantan dan betina. Selain rusa juga terdapat 7 ekor kijang di kebun binatang/ zoological garden kota Bandung, dengan angka kematian yang relative tinggi. Menurut informasi petugas pengelola rusa ini, bisa dikatakan setiap tahun masing-masing induk bisa melahirkan rata-rata 1 ekor/tahun. Dilaporkan bahwa di kebun binatang ini pernah ada jenis rusa Bawean, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi. Jenis pakan secara umum yang diberikan di kebun binatang ini, berupa rumput budidaya (rumput gajah) yang sudah dilakukan chopper dan konsentrat pelet, dengan tambahan campuran sayuran berupa wortel, kangkung, dan pisang serta ubi-ubian. Dengan suplemen tambahan garam dan mineral. Callon, et. al (2017) menyatakan bahwa kemungkinan konsumsi suatu pakan dapat bersumber dari palatabilitas. Selain itu, preferensi subjektif pakan berdasarkan bau, tekstur, penampilan, dan rasa.
Selain kunjungan ke Kebun Binatang Bandung, dilakukan juga kunjungan pada Farm House Susu Lembang. Menurut petugas Farm House, jenis rusa yang dipelihara adalah Rusa Totol dengan rincian yakni 2 ekor jantan berusia 3-4 tahun; 1 ekor betina berusia 1,5 tahun dan 2 betina dewasa di Floating Market. Semua rusa tersebut berasal dari daerah Subang dan sekitarnya. Rata-rata persentase kebutuhan pakan segar berdasarkan bobot badan rusa masing-masing sebesar 28,70%-18,75% (umur kurang dari 12 bulan), kemudian semakin menurun menjadi 19,60%-13,91% (umur 12-24 bulan) dan 12,32%-10,93% (umur 24-36 bulan), waktu pemberian terbanyak adalah waktu sore hari (Setio, et al., 2009). Setiap pagi rusa di Farm House Lembang Bandung diberi pakan hijauan berupa rumput untuk mencegah kembung. Bila rusa kembung, perut bagian kanan menggembung, dan harus diberikan suntikan untuk menghilangkan kembung. Pencegahan kembung atau bloat dapat dilakukan dengan pemilihan pakan hijauan yang tidak mudah terfermentasi seperti legum dengan kandungan tanin tinggi dan hijauan yang terbebas dari embun atau telah dilayukan (Abdou et al., 2020 dalam Putra dkk., 2022).
Selain rumput, rusa diberikan pakan selingan berupa buah-buahan. Pemberian air minum jarang dilakukan karena pakan sudah banyak mengandung kadar air. Pakan seharusnya mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh ternak, namun tetap dalam jumlah yang seimbang. Nutrien yang dibutuhkan oleh ternak antara lain karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan unsur anorganik serta mineral (Sampurna, 2013). Rusa dikandangkan pada kandang dengan tipe terbuka berpagar dengan alas rumput sintetis dan ada tempat berteduh diwaktu malam. Jumlah kotoran sejumlah 45-59 butir setiap buang kotoran.
Jenis Pakan yang diberikan di Kebun binatang Bandung