HASIL ANALISIS DAN KAJIAN AKHIR TAHUN 2016 TENTANG JUMLAH PEMOTONGAN KAMBING DAN DOMBA DI WILAYAH MALANG RAYA

Kambing dan domba merupakan komoditas ternak penghasil daging yang turut andil dalam pemenuhan kebutuhan akan pangan asal ternak. Estimasi jumlah populasi kambing dan domba di Malang saat ini masing masing adalah sekitar 240 ribu ekor dan 33 ribu ekor.  Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap fluktuasi populasi ini adalah jumlah pemotongan hewan di Rumah Potong Hewan (RPH) milik pemerintah, swata/non pemerintah serta tempat pemotongan tidak resmi yang dilakukan secara insidental. Saat ini informasi mengenai jumlah angka pemotongan kambing dan domba yang berada di wilayah Malang Raya belum diketahui secara pasti. Kajian terhadap fluktuasi populasi yang terkait dengan angka pemotongan kambing dan domba belum banyak dilakukan dan terdokumentasi dengan baik.

Gambar. Kambing dan Domba di Malang Raya mempunyai konstribusi yang signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan konsumsi sumber protein hewani asal ternak di Malang Raya. Pemotongan Kambing dan domba di wilayajh ini banyak didominasi oleh jenis kelamin betina yang mencapai lebih dari 90 %. ( Foto Irsanti Putri, 2016, Agus Budiarto, 2016 dan Ciptadi, 2016).

Suatu kajian dan analisis tentang  potensi dan perkembangan populasi kambing dan domba di Malang Raya telah dilakukan pada akhir tahun 2016 dengan melibatkan beberapa mahasiswa fakultas Peternakan UB yang memanfaatkannya sebagai tugas akhir penulisan di bawah bimbingan Dr. Gatot Ciptadi dan Dr. Agus Budiarto. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berapa banyak angka pemotongan kambing dan domba di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang berada di wilayah Malang Raya. Metode yang digunakan adalah survey, wawancara untuk memperoleh data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jumlah pemotongan ternak kambing dan domba khususnya di wilayah Malang Raya, sekaligus dapat mengetahui trend dari pola konsumsi masyarakat akan protein hewani yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dari ternak kambing dan domba.

Hasil penelitian di kodya Malang  menunjukkan bahwa pemotongan banyak didomnasi oleh jenis kelamin betina (98.05 %) dengan usia muda (kurang dari 1 tahun  sebanyak 77.63 %. Berat hidup kambing yang dipotong menunjukkan nilai rata rata 63.86 + 2.35 kg. Populasi pada tahun 2015-2016 kambing dan domba di kota Malang masing masing adalah 1.094 ekor dan 375 ekor, sementara jumlah pemotongan tercatat setiap tahunnya mencapai 15.908 ekor  (2014) dan 16.651 ekor (2015) sehingga ada gap yang sangat besar antara populasi dan angka pemotongan ini. Sementara di kota Batu angka pemotongan mencapai 428 ekor domba dan kambing 290 ekor pada triwulan I, 494 ekor domba, 321 ekor kambing pada triwulan II, 1.834 ekor domba dan 2.377 ekor kambing serta 380 ekor domba , 270 ekor kambing pada tahun 2015.

Pemotongan yang sangat tinggi pada triwulan ketiga pada setiap tahun, diduga  terkait dengan hari raya Idul Adha yang semuanya merupakan ternak jantan (100 %). Pada tahun 2016, angka pemotongan kambing dan domba untuk keperluan hari raya kurban (idul Adha) mencapai 2.118 ekor kambing dan 1.697 domba).  Di kota Batu angka pemotongan ini relative sedikit selisihnya dengan populasi kambing dan domba yang mencapai 7.601 ekor (kambing) dan 8.565 ekor domba) pada tahun 2015. Populasi ini bisa dikatakan relatif stabil jika dibandingkan dengan populasi tahun sebelumnya (2014) yang mencapai 5.946 ekor kambing dn 8.594 ekor domba.ataupun tahun 2013 dimana populasi kambing mencapai 5.560 ekor dan domba 7.551 ekor.( G. Ciptadi, 2017).